Rabu, 20 April 2016

penyusunan program strategis humas


PENYUSUNAN PROGRAM STRATEGIS KEGIATAN
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
yang dibina oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd.



oleh
Isnaini Afrita S           140131602306
Ulfa Muadatin Q        140131603134
Vircan Bagus M          140131603701
Vonny Angeli S          140131603603
Offering B






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Februari 2016


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii 
DAFTAR TABEL.......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang...................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 2
C.     Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
B.     Pengertian Penyusunan Program Strategis Kegiatan Hubungan
Sekolah dan Masyarakat ......................................................................
3   
C.     Dasar dan Tujuan  Penyusunan Program Kerja Hubungan Sekolah
dan Masyarakat..................................................................................... 4
D.    Macam-Macam Program Kerja Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
........................................................................................... 5    
E.     Langkah-langkah penyusunan Program Kerja Hubungan Sekolah
 dan Masyarakat...................................................................................
8    
F.      Pelaksanaan Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat........ 9
G.    Strategi Kegiatan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat....................... 12  
H.    Karakteristik Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat
yang Baik.............................................................................................. 14

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................... 17  

DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN





DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Proses Perencanaan dan Strategi Program Humas ............ 13



DAFTAR TABEL

Table 2.1 Program Kerja Rutin Hubungan Masyarakat.................................... 6
Table 2.2 Program Kerja Insidentil Hubungan Masyarakat.............................. 7



DAFTAR LAMPIRAN

1.   Contoh Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat....................... 19    




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ada masanya kepercayaan berbagai golongan masyarakat kepada guru-guru menurun. Ini antara lain karena belum berhasilnya guru-guru tersebut menumpahkan perhatiannya pada kebutuhan hubungan masyarakat yang baik. Menurut Kindred, Bagin, dan Gallagher dalam Said (1988) bahwa komunikasi yang efektif dengan masyarakat sangat penting sekali.
Dalam hal ini sekolah adalah lembaga yang penting untuk menumbuhkan manusia atau anak didik yang dapat membangun bangsa di masa depan. Maka dari itu sekolah sebagai lembaga pemberi layanan pendidikan kepada masyarakat harus selalu menjalin komunikasi yang baik. Namun komunikasi bukan hanya sekadar informasi saja, tetapi dalam pemberian informasi yang dilakukan oleh sekolah juga harus memperhatikan hal-hal yang dapat menjadikan informasi atau komunikasi menjadi lancar sehingga tidak terjadi adanya salah paham.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam menjalin hubungan atau komunikasi dengan masyarakat hendaknya juga menyusun strategi atau program yang mungkin dapat menjadikan hubungan yang terjadi antara sekolah dan masyarakat dapat terus terjalin dengan baik. Program-program yang di susun oleh lembaga pendidikan juga harus direncanakan dengan baik dan tidak terkesan terburu-buru. Karena dengan adanya program yang baik maka dapat mendukung hubungan sekolah dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik pula. Maka dari itu dalam penyusunan strategi program hubungan masyarakat harus di rencanakan sebaik-baiknya.






B. Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
2.    Apa pengertian dari pengertian penyusunan program strategis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
3.    Apa dasar dan tujuan  penyusunan program kerja hubungan sekolah
dan masyarakat ?
4.    Apa saja macam-macam program kerja hubungan sekolah dan
masyarakat
?
5.    Apa saja langkah-langkah penyusunan program kerja hubungan sekolah
 dan
masyarakat?
6.    Bagaimana pelaksanaan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
7.    Bagaimana strategi kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
8.    Apa saja karakteristik program kerja hubungan sekolah dan masyarakat yang baik?

C. Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
2.    Untuk mengetahui pengertian dari penyususnan program strategis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.
3.    Untuk mengetahui dasar dan tujuan penyusunan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
4.    Untuk mengetahui macam-macam program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
5.    Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
6.    Untuk mengetahui pelaksanaan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
7.    Untuk mengetahui strategi kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.
8.    Untuk mengetahui karakteristik program kerja hubungan sekolah dan masyarakat yang baik.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Menurut Benty dan Gunawan (2015) program adalah rancangan mengenai asas suatu usaha yang akan dijalankan.Sekumpulan aktivitas yang saling berkaitan dan bantu membantu diantara satu dengan yang lain kepada pencapaian suatu tujuan program itu.
Pengertian Rencana kerja sekolah menurut Imron (2013) adalah rencana yang menyeluruh untuk mengoptimalkan penggunaan sumberdaya sekolah, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan di masa yang akan datang.
Rencana kerja sekolah sebenarnya merupakan bentuk lain dari, atau dikembangkan dari rencana strategis. Istilah-istilah yang sebelumnya dipakai adalah rencana strategis sekolah (Renstra sekolah), rencana pengembangan sekolah (RPS), dan rencana pengembangan program sekolah.

B. Pengertian Penyusunan Program Strategis Kegiatan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Siagian dalam Minarti (2012:281) berpendapat bahwa humas yaitu merupakan keseluruhan kegiatan yang dijalankan suatu organisasi terhadap pihak-pihak lain dalam rangka pembinaan pengertian dan memperoleh dukungan pihak lain itu demi tercapainya tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya.(Benty dan Gunawan, 2015).       
Marrus dalam Widhiyanti (2012:10) mengemukakan strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.(Benty dan Gunawan, 2015).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyusunan program strategis kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yaitu merupakan proses menentukan ide-ide atau gagasan-gagasan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang disusun secara







 sistematis beserta penentuan alternatif-alternatif pemecahan masalah apabila seandainya ditemukan kendala dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.

C. Dasar dan Tujuan  Penyusunan Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat
            Johnson dan Scholes dalam Benty dan Gunawan (2015) mengemukakan konsep manajemen strategis terdiri atas tiga unsur, yaitu:
1. Analisis Strategis
Analisis strategis  (Strategic Analysis) dilakukan untuk memastikan apakah strategi pemasaran jasa pendidikan yang diterapkan terkait dengan riset pemasaran jasa pendidikan dan analisis pemasaran jasa pendidikan . Analisis strategis juga harus dikaitkan dengan pertimbangan lainnya, seperti ketrampilan karyawan sekolah, keuangan sekolah, dan sumber daya sekolah lainnya, misi sekolah, serta arah organisasi sekolah. Analisis strategis bertujuan untuk memahami posisi strategis sekolah.
Davies dan Scribbins dalam Wijaya berpendapat aspek penting analisis strategis adalah pengumpulan data pemasaran inteljen sekolah, sehingga pemasar jasa pendidikan dapat membuat keputusan tentang tren, skenario, dan pola pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang.
2. Pilihan Strategis
Pilihan strategis (Strategic Option) terkait dengan cara memilih salah satu pendekatan dari banyak pendekatan strategi pemasaran jasa pendidikan untuk mencapai tujuan pemasaran jasa pendidikan yang ditetapkan. Pilihan strategis bertujuan untuk memilih pendekatan demi mencapai tujuan sekolah. Pilihan startegis memiliki tiga aspek yaitu
            1. Penghasil pilihan strategis (Generation of strategic option)
            2. Evaluasi pilihan strategis  (Evaluation of strategic option)
            3. Pemilihan strategi (Selection of strategic)


3. Pelaksanaan Strategis
Pelaksanaan strategis (Strategic Implementation) bertujuan untuk mengubah strategi pemasaran jasa pendidikan menjadi praktik pemasaran jasa pendidikan dengan menerapkan sistem pengumpulan data pendidikan dan menjaga kulaitas jasa pendidikan, menyediakan sumber daya pendidikan yang layak dan mengevaluasi dampak strategic pemasaran jasa pendidikan melalui pengawasan yang sistematis. Pelakasanaan strategis bertujuan untuk merealisasikan keputusan pemasaran jasa pendidikan menjadi tindakan nyata, yang mensyaratkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat melalui pemikiran terbuka terhadap kelayakan dan penerimaan dari pelanggan jasa pendidikan.
Aktivitas pelaksanaan strategis merupakan aktivitas untuk menetapkan dan mengoperasikan sistem pendidikan yang tepat, memperoleh sumber daya, dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya. Sehingga dalam proses tersebut ada dua hal penting yang diidentifikasi, yaitu penentuan sistem jaminan kualitas internal (internal quality assurance) jasa pendidikan untuk memastikan apakah produk jasa pendidikan memenuhi harapan pelanggan jasa pendidikan, dan pengembangan mekanisme pengumpulan data eksternal sekolah mengenai cara menawarkan program pendidikan dan aktivitas pendidikan.

D. Macam-Macam Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
            Semua kegiatan humas terlebih dahulu disusun melalui rencana program kerja humas dalam program rutin (jangka pendek) dan program kerja insidentil (jangka panjang). Sekolah dalam implementasi program kerja harus dilaksanakan secara terus menerus dan kronologis. Menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:148) program kerja sekolah dibagi menjadi 2 yaitu program kerja rutin dan program kerja insidental.
Program kerja rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan kronologis. Berikut merupakan program kerja yang tergolong dalam kegiatan rutin yaitu sebagai berikut.



Table 2.1 Program Kerja Rutin Hubungan Masyarakat

No
Kegiatan
Jenis Program Kerja
1
Menerbitkan media cetak internal
Jangka pendek
2
Mengumpulkan, mengolah, dan menyampaikan informasi tentang kegiatan dan kebijakan di lembaga pendidikan
Jangka pendek
3
Melayani wartawan dari media massa, cetak, dan elektronik yang ingin memperoleh informasi tentang kegiatan dan suatu kebijakan pimpinan yang layak dipublikasikan
Jangka pendek
4
Menyampaikan segala usul dan saran yang diperoleh dari public intern maupun ekstern
Jangka pendek
5
Meluruskan berita-berita yang dimuat di media massa, cetak dan elektronik yang salah atau berita yang negative tentang lembaga pendidikan.
Jangka pendek
6
Menyusun layanan informasi tatap muka internal
Jangka pendek
7
Menyusun petunjuk pelayanan informasi dan kehumasan
Jangka pendek
8
Melakukan diskusi bulanan dengan pihak media pers dan para mahasiswa dengan narasumber secara bergantian dari unit kerja di lingkungan lembaga pendidikan tentang informasi atau suatu kebijakan
Jangka pendek
9
Mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan yang layak dipublikasikan di lingkungan lembaga pendidikan
Jangka pendek
10
Mengolah isu public ekstern maupun intern
Jangka pendek


2.      Program kerja insidentil
Program insidentil adalah kegiatan yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini prinsipnya membantu pelaksanaan semua program kerja yang dilaksanakan kantor pusat dalam bidang komunikasi dan publikasi untuk semua warga sekolah/ organisasi pendidikan maupun masyarakat luas.

Table 2.1 Program Kerja Rutin Hubungan Masyarakat
No
Kegiatan
Jenis Program Kerja
1.
Menyelenggarakan konferensi pers dengan wartawan media cetak dan elektronik
Jangka Menengah
2.
Mengusulkan pembentukan forum antar humas di lembaga pendidikan
Jangka Panjang
3.
Mengusulkan kepada pimpinan agar humas memiliki anggaran yang bisa dikelola humas sendiri
Jangka Panjang
4.
Menyelengarakan pelatihan tentang kehumasan
Jangka Menengah
5.
Menyusun profil lembaga dalam bentuk media cetak (buku) atau audio-visual
Jangka Menengah
6.
Mempublikasikan lembaga pendidikan kepada masyarakat melalui radio
Jangka Menengah
7.
Menambah personil humas sesuai dengan kebutuhanbidangkerja di humas
Jangka Panjang

Keterangan:
Jangka pendek            : Harus dilakukan pada setiap tahun
Jangka menengah        : Dapat dilaksanakan selama 1s.d. 2 tahun
Jangka panjang            : Dapat dilaksanakan lebih kurang 3s.d. 4 tahun
Masing-masing lembaga akan memaknai sendiri-sendiri jangka waktu yang digunakan dalam penyusunan rencana strategis program kerja humas.

E.Langkah-langkah Penyusunan Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat
            Menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:151)  menyatakan tujuan dari merencanakan program kerja dalam manajemen humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau stakeholder, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud meliputi terciptanya citra positif, kemauan yang baik, saling menghargai, dan toleransi antara kedua belah pihak yang terkait. Berbagai kegiatan humas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen humas yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya, kemudian adanya pertukaran pendapat, pesan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti kedua belah pihak melalui sistem saluran, media massa, atau media nonmassa lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk kegiatan komunikasi dua arah.
            Kegiatan humas pada lembaga pendidikan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah atau hanya kerja sambilan, tetapi harus dikelola secara profesional dan serius. Hal itu berkaitan dengan kemampuan staf humas dalam manajemen teknis dan sebagai ketrampilan manajerial, serta penuh konsentrasi dari pihak praktisi humas untuk mengelola program kerja program kerja humas dan upaya pencapaian tujuan atau sasaran sebagaimana yang direncanakan. Langkah kegiatan humas dalam merencanakan program kerja menurut Rosady dalam nasution (2010) ada beberapa tahapan, yaitu: (1) menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan; (2) menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi; (3) menganalisis tingkat opini publik, baik kedalam maupun keluar; (4) mengantisipasi kecenderungan masalah yang potensial, kebutuhan dan kesempatan; (5) menentukan formulasi dan merumuskan kebiajakan; (6) merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat sasaran; (7) menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang direncanakan; dan (8) menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuain yang diperlukan.(Benty dan Gunawan, 2015).
            Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:152) menyatakan hal-hal yang perlu dimasukkan dalam rencana program yaitu: (1) kegiatan yang akan diadakan termasuk kegiatan seperti product launching, facility visit, termasuk kegiatan yang lain, misalnya pameran, promosi, sponsorship¸ dan lain-lain; (2) perencanaan anggaran penting, karena tidak ada kegiatan tanpa anggaran, dan anggaran ini bisa meliputi honorarium, biaya transportasi, dan akomodasi; (3) konsumsi, publikasi, dokumentasi, acara (master ceremony, sound system, lighting, artis dan lain-lainnya), properti, sewa tempat, administrasi, dan lain-lain, juga termasuk pengeluaran tidak terduga harus dimaksukkan kedalam rencana anggaran tersebut; (4) perizinan dari yang berwenang; (5) strategi pelaksanaan suatu kegiatan; (6) meeting atau penyelenggaraan rapat/ pertemuan periodik; (7) casting personal yang akan terlibat pekerjaan termasuk deskripsi pekerjaannya; dan (8) penyediaan sarana untuk hal-hal yang akan muncul secara tidak terduga, seperti penyediaaan cadangan properti, tim kesehatan, bila perlu menyediakan dokter, toilet, kafetaria, dan lain-lain sebagai kegiatan penunjang.
            Lebih lanjut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) mengemukakan ketentuan-ketentuan rencana program kerja humas, adalah: (1) anggaran seharusnya dimasukkan ke dalam rencana program humas setahun dimuka bagi lembaga yang sedang berjalan dengan efisien melalui proposal yang telah ditetapkan; (2) humas konsultan harus membuat proposal rencana kerja termasuk rincian anggaran, sehingga calon client dapat mengetahui untuk apa uang yang akan dikeluarkan, sebaliknya konsultan humas akan tahu untuk apa dia dibayar, timbal balik ini harus merupakan dasar kontrak kerja yang disepakati kedua belah pihak; dan (3) derajat humas akan naik, apabila dia punya inisiatif membuat suatu proposal rencana program dan budget, walaupun manajemen tidak mengharapkan humas membuatnya, tetapi dapat memilih hal-hal mana yang dapat diprioritaskan, dan yang tidak dapat dikerjakan.
                                       
F. Pelaksanaan Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
            Pelaksanaan kegiatan humas pada lembaga pendidikan untuk membina hubungan kedalam dan keluar menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) terdiri dari dua kegiatan, yaitu: (1) pelaksanaan kegiatan humas secara internal; dan (2) pelaksanaan kegiatan humas secara eksternal. Berikut ini akan diurakan dari dua kegiatan humas tersebut.
1. Pelaksanaan Kegiatan Humas secara Internal
             Pelaksannaan kegiatan humas secara internal adalah merupakan kegiatan yang ditujukan kepada pihak dalam sekolah, seperti guru, karyawan, dan siswa. Pelaksanaan internal humas dalam ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan di lembaga pendidikan, yaitu menjalin hubungan di lembaga pendidikan antara pimpinan dengan karyawan, guru, siswa, hubungan antara sesama karyawan dan guru yang masih dalam satu lingkungan perguruan tinggi itu sendiri. Tujuan dari kegiatan internal adalah mempererat hubungan guna memperlancar tugas-tugas harian sehingga menimbulkan hubungan yang harmonis. Guna mewujudkan suasana yang harmonis tersebut para prakatisi (staf humas) harus bisa membina hubungan yang terarah dan efektif kepada semua pihak, tidak hanya dalam hubungan kerja saja tetapi juga diluar kerja dengan didasari rasa kekeluargaan. Sifat kekeluargaan tersebut akan menimbulkan suasana yang nyaman dalam bekerja.
            Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan hubungan internal humas antara lain; (1) memberikan pengertian kepada semua warga lembaga perguruan tinggi agar memiliki ketrampilan public relation; (2) menciptakan komunikasi yang terarah dan efektif di lingkungan kantor yang ada serta unit kerja lainnya; (3) untuk mewujudkan komunikasi tersebut adalah dengan mencantumkan semua informasi pada papan informasi pada tempat yang telah ditentukan (tempat yang strategis dilingkunga sekolah); (4) menerbitkan berita kegiatan perguruan tinggi melalui media (warta, jurnal, atau buletin humas); (5) memonitor opini publik internal yang berkembang terhadap kebijakan lembaga; dan (6) kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah warga kampus acuh tak acuh, atau salah pengertian terhadap setiap kebijakan pimpinan. Hal ini dapat dilakukan baik secara formal lewat lembaga/unit kerja masing-masing maupun secara informal atau melalui kritikan dan saran opini di media massa.


2. Pelaksanaan Kegiatan Humas Secara Eksternal
            Pelaksanaan kegiatan humas secara eksternal adalah merupakan kegiatan yang ditujukan kepada pihak luar sekolah, seperti masyarakat, lembaga instansi luar, dan media massa. Pelaksanaan kegiatan humas secara eksternal dilaksanakan dengan tujuan mempererat hubungan dengan masyarakat atau instansi di luar lembaga pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan citra yang positif tentang lembaga pendidikan, sehingga masyarakat akan memberikan kepercayaan dan dukungan terhadan program yang dicanangkan perguruan tinggi. Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan eksternal humas ini antara lain: (1) memperkenalkan kegiatan yang akan dan sedang diselenggarakan di lembaga pendidikan kepada masyarakaat; dan (2) mensosialisasikan kepada masyarakat secara intensif tentang kebijakan yang berkaitan dengan akademis, keuangan dan sebagainya, agar persepsi masyarakat tidak keliru.
            Cara yang dilakukan untuk kedua kegiatan tersebut antara lain: (1) menulis semua kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan melalui media pers realese setiap minggu yang dikirim ke media cetak ke media cetak dan elektronik di daerah tersebut, serta menyelenggarakan konferensi pers (temu pers); (2) menerbitkan warta, jurnal dan atau buletin setiap bulannya dengan kegiatan-kegiatan aktual di lingkungan lembaga pendidikan; (3) menerbitkan berita dan kegitan di lingkungan lembaga pendidikan melalui media internet (dalam hal ini bekerjasama dengan unit kerja yang dapat diakses); (4) mengadakan jumpa pers bila diperlukan untuk menyampaikan informasi lain yangg perlu diketahui oleh masyarakat luas; (5) mengorbitkan guru yang memiliki lembaga pendidikan dengan cara mengekspos pemikiran para guru tersebut; (6) mempertahankan nama baik lembaga pendidikan dengan mempersiapkan bahan informasi yang jujur dan objektif, hal ini dilakukan dengan cara mengadakan hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil-wakil surat kabar; (7) memonitor sikap masyarakat, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat, salah satu dengan car dengan memonitor sikap dan opini masyarakat di media massa, sehingga perlu mengklipping semua berita tentang lembaga pendidikan, dan kumpulan klipping dijilid serta dilaporkan kepada pimpinan utuk mendapatkan perhatian; dan (8) memprakarsai pembentukan Forum Komunikasi Humas Sekolah. Tujuan forum ini adalah: (1) meningkatkan kerja sama semua bagian humas yang ada di kota/ kabupaten/ provinsi guna saling memberi informasi yang terkait dengan publikasi penelitian dan kebijakan setiap lembaga pendidikan.; (2) meningkatkan komunikasi antara praktisi humas; (3) meningkatkan perspektif kinerja humas kedepan secar profesional; dan (4) ikut proaktif dalm mensosialisasikan kebijakan pemerintah di lingkungan setiap lembaga pendidikan.
            Sasaran yang ingin di capai dalam eksternal humas adalah: (1) orang tua siswa; (2) masyarakat di sekitar lingkungan sekolah; (3) pejabat pemerintah; (4) instansi pemerintah; (5) tokoh masyarakat; (6) masyarakat luas yang berkepentingan dengan sekolah tersebut; dan (7) kalangan media massa, baik media cetak atau media elektronik. Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) mengemukakan ada dua program humas yang mendasar, yaitu: (1) program kerja yang bersifat preventif adalah suatu program yang direncanakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan organisasi; dan (2) program kerja bersifat remidial yakni untuk tujuan perbaikan atas situasi dan kondisi yang ada saat itu (terjadi krisis). Sekolah perlu membuat sebuah kesan dan persepsi positif dari masyarakat. Sehingga dengan demikian sekolah perlu membuat kegiatan yang menarik masyarakat secara umum.

G. STRATEGI KEGIATAN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MSYARAKAT
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat terdapat penyusunan program yang akan dilakukan sekolah. Program kerja ini meliputi program kerja yang akan dilakukan sekolah. Selain itu, terdapat pula program kerja yang mengarah pada hubungan sekolah dan masyarakat. Program kerja ini adalah wujud kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam memajukan sekolah yang efektif Minarti dalam Benty dan Gunawan (2015)  berpendapat bahwa proses perencanaan dan strategi program humas dapat dikatakan sebagai proses daur ulang, dimana proses tersebut tidak akan pernah berhenti dan terus menerus diperbaharui yang dimulai dari pengenalan kebutuhan (need assessment), kemudian diikuti oleh perencanaan kegiatan , pelaksanaan kegiatan, pemantauan serta evaluasi, kemudian kembali ke awal. Siklus proses perencanaan dan strategi program humas diilustrasikan pada

2.Perencanaan Kegiatan (Kajian Potensi dan alternative kegiatan)
5.Evaluasi kegiatan (Kajian Hasil Program)
1. Penjajakan Kebutuhan
3.Pelaksnaan Kegiatan
( Sikap dan Perilaku)
4 Pemanfaatan Kegiatan
(Monitoring perkembangan)











Gambar 2.1 Siklus Proses Perencanaan dan Strategi Program Humas

            Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) berpendapat untuk menentukan strategi dalam kegiatan humas pada lembaga pendidikan yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus memperhitungkan: 1) apa tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah diperhitungkan dengan baik oleh pihak pihak terlibat dalam manajemen lembaga pendidikan;(2) kemudian strategi apa dan bagaimana yang dipergunakan dalam perencanaan;(3) setelah itu apa program kerjanya yang akan dilakukan dan dijabarkan sesuai langkah-langkah yang telah dijadwalkan;(4) terkahir adalah menentukan anggaran yang sudah dipersiapkan, serta sumber daya sebagai pendukung yang bersifat khusus. Strategi humas dalam hal ini adlaha suatu cara alternative optimal yang dipilih untuk melaksanakanatau ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka suatu rencana humas.
            Guna  melaksanakan strategi humas menurut Ruslandan Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015)  harus diupayakan : (1) menempatkan posisi humas dekat dengan pimpinan lembaga pendidikan agar humas mengetahui secara jelas dan rinci mengenai pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang di ambil, visi, arah, tujuan lembaga pendidikan bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi  mewakili lembaga pendidikan tersebut dapat dipertegas tentang batas-batas wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan (sebagai juru bicara); (3) pimpinan atau staf humas selalu diikutsertakan menghadiri setiap rapat  atau pertemuan pada tingkat pimpinan agar dapat mengetahui secara langsung dengan tepat tentang latar belakang suatu proses perencanaan, kebijaksanaan, arah dan hingga tujuan organisasi yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjng; (4) agar humas diberi fungsi koordinasi berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak(kepala sekolah), tanpa melalui perantara pejabat/bagian lain; (5) humas harus bertindak secara proaktif dan dinamis serta fleksible sebgai narasumber ataumengatur saluran komunikasi baik ke dalam maupun ke luar; (6) humas berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekam, menganalisis, menelaah, hingga mengevaluasi setiap reaksi feedback; dan (7) humas dapat memberikan sumbang saran, ide, dan rencana/ program kerja kehumasan untuk memperbaiki/ mempertahankan nama baik, kepercayaan, dan citra perusahaan terhadap publiknya.
            Berdasarkan strategi yang harus diupayakan para praktisi humas di Lembaga pendidikan, diperlukan beberapa pendekatan agar strategi tersebut bisa berjalan dengan lancer antara lain: (1) Pendekatan kemasyarakatan; (2) pendekatan persuasive; (3) sosial; (4) kerjasama harmonis; dan (5) koordinasi.

H. Karakteristik Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Yang Baik
            Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) mengemukakan ada tiga dasar hakiki agar rencana program humas berhasil dengan baik, yaitu; (1) membuat rencana program kerja dengan teliti, dan rencana program yang harus di dukung pihak manajemen: (2) Rencana Program tersebut harus mempunyai tujuan: (3) tambahan pengarahan kepada rencana program tersebut agar berhasil ;(4) Praktisi humas tidak boleh membuat program kerja yang direncanakan serampangan ; dan (5) agar berhasil, rencana program humas harus disusun terlebih dahulu dan rencana program dapat disesuaikan dengan ruang lingkup tempat. Karakteristik Program kerja yang baik adalah; (1) Program kerja dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tersedia; (2) Program kerja harus bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada; dan (3) program kerja merupakan langkah awal dalam melaksanakan kegiatan sekolah.
            Penyusunan program strategis kegiatan hubungan sekolah dengan masyrakat yaitu merupakan proses mementukan ide-ide atau gagasan-gagasan secara sistematis beserta alternatif-alternatif penyelesaian masalah apabila seandainya ditemukan kendala dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut. Aktivitas pelaksanaan strategis merupakan aktivitas untuk menetapkan dan mengoperasikan sistem pendidikan yang tepat, memperoleh sumber daya, dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya. Semua kegiatan humas terlebih dahulu hendaknya disusun melalui rencana program kerja humas dalam program rutin(jangka pendek) dan program kerja insidentil(jangka panjang). Adapun contoh Rencana Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat.
Program kerja sebagai salah suatu rencana kegiatan mengenai suatu pekerjaan, petunjuk pelaksanaan, tanggal, waktu, dan pembagian tugas tanggung jawab dari suatu organisasi yang terarah, terpadu, dan sistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Tujuan dari merencanakan program kerja dalam manajemen humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau stakeholder, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud.
Adanya hubungan sekolah dan masyarakat, kedua belah pihak akan memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu masyarakat dapat mengetahui keadaan dan program yang ada di sekolah tersebut, dan sekolah dapat mengetahui keadaan lingkungan masyarakat. Sehingga akan tercipta kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat. Program kerja yang dilakukan sekolah ada dua macam yaitu program kerja rutindan program kerja insidentil. Syarat-Syarat Program kerja yang baik yaitu factual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel dan kreatif, komitmen serta komprehensif.
Sekolah dalam melaksanakan suatu kegiatan dapat menjalin kerjasama dengan lembaga lain yang bergerak dalam bidang non kependidikan. Misalnya sekolah dapat mengajukan penawaran kerjasama dengan perusahaan, ataupun sebaliknya lembaga lain dapat melakukan penawaran kepada sekolah untuk menjalin kerjasama dengan sekolah,. Kerjasama ini tentunya harus saling menguntungkan. Penawaran kerjasama dari lembaga lain yang ditujukan kepada sekolah seperti PT Pos Indonesia menawarkan kerjasama jasa pengiriman surat dari sekolah kepada pihak lain atau perusahaan foto copy menawarkan kerjasama penggandaan buku ajar yang disusun guru. Adapun contoh format penawaran terkait dengan ketentuan sponsor kegiatan jika sekolah mengajukan penawaran kerjasama kepada perusahaan atau lembaga lain.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program strategis hubungan sekolah dan masyarakat adalah cara untuk menerapkan program yang tepat untuk diterapkan . Dengan menggunakan konsep dasar manajemen strategis yaitu analisis strategis, pilihan strategis, dan pelaksanaan strategis, sekolah dapat mengimpelentasikan konsep dasar tersebut untuk mencapai hubungan sekolah dan masyarakat yang baik. Program yang disusun harus memperhatikan waktu yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek karena untuk mewujudkan program yang strategis. Semua Program akan menjadi sempurna ketika sekolah melakukan perencanaan secara matang, strateginya bagaimana dan apa yang harus dilakukan  karena program merupakan awal dari berjalanya kegiatan sekolah.
Untuk menghasilkan kerja sama yang baik, sekolah juga perlu bekerja sama dengan lembaga lain yang mendukung program sekolah. Tentunya kerja sama yang saling menguntungkan antara keduanya juga program kegiatan sekolah dapat berjalan, jika sekolah bekerja sama dengan pihak luar maka pihak luar akan mengenal sekolah dan jika hasil kerja sama tersebut maksimal.
Tidak hanya itu, sekolah harus memperhatikan karakteristik program kerja yang baik yaitu program kerja dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tersedia,  program kerja harus bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada, dan program kerja merupakan langkah awal dalam melaksanakan kegiatan sekolah.


DAFTAR RUJUKAN

Benty dan Gunawan. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Malang: Universitas Negeri Malang.
Imron, A. 2013. Rencana Kerja Sekolah (E-book), (Online), Mbscenter.co.id, diakses tanggal 5 Februari 2016.
Said, A. 1988. Pengantar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DirJen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Zuhro F. 2015. Program Kerja Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat, (Online), http://sman1pmk.sch.id/humas/program-kerja.html, diakses tanggal 9 Februari 2016.















Lampiran 1.

CONTOH PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH
HUBUNGAN MASYARAKAT (WAKA HUMAS)
SMA NEGERI 1 PAMEKASAN TAHUN 2014 – 2015

1.      Pendahuluan
Dengan semakin kompleksnya manajemen Sekolah yang selalu berkembang dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang perlu penanganan, dan melibatkan warga sekolah, baik guru, orang tua, karyawan, siswa mapun pemerintah setempat  sama-sama menyadari perlunya terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan nilai jual sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin kondusifnya kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang baik dan bisa menempati perguruan-perguruan ternama seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Keterlibatan seluruh anggota masyarakat, karyawan dan semua Civitas keluarga besar SMA Negeri 1 Pamekasan serta masyarakat yang peduli akan pendidikan, serta saling mengisi diantara kelebihan dan kekurangan yang ada akan menjadikan kegiatan proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan efektif, masyarakat merasa memiliki dan merasakan manfaat dengan adanya sekolah yang berada dilingkungannya.
Dalam hal ini wakil kepala sekolah sebagai perantara hubungan dengan masyarakat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa ada kerja sama dengan berbagai pihak, Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak dan berbagai kegiatan informas-infirmasi yang berhubungan dengan kinerja guru, pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa, dengan dinas instansi  dan berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama kepala sekolah dan unsure pimpinan yang lain saling bekerja sama dalam menjalankan kepemimpinan disekolah.
Semua warga sekolah, warga masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah daerah setempat selalu bekerja sama untuk kemajuan pendidikan di daerah tersebut, karena kita juga menyadari bahwa tidak semua peserta didik mampu untuk mencukupi kebutuhan sekolah sehari-hari, buku, alat tulis dan buku-buku paket lain untuk belajar sehari-hari. Terobosan-terobosan baru, kerjasama dengan berbagai pihak dan menggali informasi-informasi untuk bea siswa, BKM maupun bantuan-bantuan lain. Sehingga bagi yang kurang mampu dapat terus bisa bersekolah.




Bagaimanapun juga sekolah tidak bisa terlepas dari lingkungan masyarakat dimana sekolah tersebut berada, hubungan harus tetap dibina dengan baik, kultur dan budaya masyarakat tidak boleh bersinggungan. Bantuan dan silaturahmi dengan warga setempat, harus terus dibina, sumbangan dan santunan bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu, adanya musibah, kematian dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya terus dibina sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah.



Kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, Kepala Desa sangat diperlukan dan ditingkatkan lagi karena dengan kerjasama yang baik dan saling pengertian makan akan terciptanya kondisi yang tertib, keamanan terjaga dan situasi selalu kondusif karena masyarakat merasa ikut memiliki dan peduli dengan keberadaan sekolah tersebut. Bekerja sama dengan komite sekolah untuk mencari solusi-solusi yang terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan, menggalang dana, dan mencari terobosan-terobosan dana untuk menunjang program sekolah yang telah dispakati bersama dalam rapat-rapat Komite, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan pembiayaan sekolah dalam upaya peningkatan sekolah yang berkualitas dan menghasilkan lulusan SDM yang dapat bersaing di era globalisasi.Dengan Perguruan-perguruan tinggi kerjasama juga terus ditingkatkan agar mampu menambah wawasan yang luas bagi peserta didik, penempatan mahasiswa PPL dari perbagai perguruan tinggi, kunjungan-kunjungan ke Perguruan tinggi, penandatangan MoU saling pengertian merupakan bentuk kerjasama yang terus ditingkatkan sehingga mampu menciptakan generasi yang berpikir rasional dan ilmiah dalam kehidupn dimasyarakat nantinya.



2.      Dasar Program Kerja Wakasek Humas

Yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat adalah sebagai berikut:

a.       UU RI No 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional pasal 35 ayat 1, pasal 51 ayat 1 dan 2.

b.      Peraturan pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1, 49, 52, 53, dan 54.

c.       Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang standar isi, Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang standar Kompetensi Lulusan.

d.      Permendiknas No 24 tahun 2006, No 6 tahun 2007 tentang Standar Isi dan standar lulusan.

e.       Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan.

f.       Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang standar Penilaian Pendidikan.

g.      Permendiknas No 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.

h.      Keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas KBM di SMA Negeri PAMEKASAN tahun pelajaran 2010/2011, 2011/2012 dan 2012/2013.

i.        Rapat  Komite Sekolah awal tahun Pelajaran 2013 tentang rencana kegiatan pembiayaan sekolah dari masyarakat.



3.      Maksud dan Tujuan

a.      Maksud

Maksud disusunnya program kerja Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan Masyarakat adalah mampu untuk menjembatani keterlibatan seluruh anggota masyarakat sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua, lingkungan, perguruan tinggi dan lembaga pemerintah dan swasta untuk ikut peduli dalam mengoptimalkan kemampuan dan kerja sama sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dan membntu kepala sekolah dalam kegiatan pengelolaan sekolah.

b.      Tujuan

Adapun tujuan dari program kerja Wakil Kepala Sekolah urusan hubungan masyarakat adalah

1)      Meningkatkan kerja sama antar warga sekolah.

2)      Meningkatkan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat sekitar sehingga masyarakat merasa memiliki dan tanggung jawab keberadaan sekolah.

3)      Meningkatkan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat, komite sekolah sehingga bersama-sama berperan aktif dengan maju mundurnya sekolah.

4)      Menjalin kerjasama dengan alumni

5)      Menjaga keharmonisan hubungan dengan masyarakat sekitar sehingga keamanan sekolah dapat terpelihara dengan baik.

6)      Meningkatkan dan menumbuh kembangkan jiwa persaudaraan, kebangsaan dan persatuan .

7)      Bersama dengan BP/BK Menjalin hubungan dengan perguruan-perguruan tinggi untuk meningkatkan wawasan peserta didik.



4.      Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah terjalinnya hubungan baik antar anggota masyarakat sekolah, masyarakat umum, lingkungan, komite, perguruan tinggi, tokoh-tokoh masyarakat, alumni dan mendia massa sehingga terciptanya hubungan yang harmonis dan terjalin rapi serta saling pengertian pada tahun pelajaran 2012/2013.



5.      Bidang Garapan Humas

Ruang Lingkup bidang garapan Humas di sekolah ini adalah dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang yang meliputi:

a.       Koordinasi dengan Kepala sekolah dan unsur pimpinan lain.

b.      Kerjasama dengan BP/BK dalam menangani masalah kemampuan, minat dan kekeluargaan.

c.       Kerjasama dengan warga sekolah

d.      Kerjasama dengan tokoh masyarakat

e.       Kerja sama dengan aparat pemerintahan desa

f.       Menjalin silaturahmi antar Alumni

g.      Kerjasama dengan perguruan tinggi tentang kemajuan pendidikan

h.      Mengembangkan persaudaraan  dengan lingkungan yang harmonis.

i.        Menjalin kerjasama dengan Kantin sekolah, pengurus OSIS tentang kebersihan lingkungan.



6.      Hal- hal yang juga dilakukan

a.       Koordinasi Kontinue dengan semua unsur pimpinan dan Tata Usaha.

b.      Menerima tamu umum yang berkaitan dengan tugas kehumasan.

c.       Penyampaian informasi kaitan dengan Sertifikasi, Libur Sekolah dan informasi-informasi lain yang ada kaitannya dengan guru dan persekolahan.

d.      Menuliskan berbagai informasi dipapan pengumuman guru kaitannya dengan rapat dinas, rapat awal tahun,  rapat kelulusan, rapat akhir tahun dan kenaikan kelas.

e.       Mempersiapkan agenda rapat, dan menyampaikan guru yang tidak hadir pada saat belajar kepada guru piket.

f.       Mempersiapkan pertemuan-pertemuan dengan pengurus komite, jika ada hal yang perlu dibicarakan.

g.      Home  visit bersama BP/BK, Wali Kelas, jika ada siswa yang sakit, atau siswa yang jarang masuk sekolah.



7.      Pembiayaan

Kegiatan Humas secara keseluruhan dibiayai oleh Sumber Dana yang releven dan partisipasi dari orang tua siswa yang sebelumnya telah dimusyawarahkan melalui rapat Komite Sekolah dengan memberikan program yang tercantum dalam RAPBS tahun anggaran 2014/2015.





Pamekasan, 19 Maret 2015





Fatimatuz Zuhro, S.Pd

NIP. 197908312009032005






2 komentar:

  1. shinta......luar biasa....pandai dan cantik...............

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas informasinya yang dapat memberikan Manage Humas dalam meningkatkan kompetensi profesionalitas

    BalasHapus