PENYUSUNAN PROGRAM STRATEGIS KEGIATAN
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Hubungan
Sekolah dan Masyarakat
yang dibina
oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd.
oleh
Isnaini Afrita S 140131602306
Ulfa Muadatin Q 140131603134
Vircan Bagus M 140131603701
Vonny Angeli S 140131603603
Offering B
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Februari 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... iv
DAFTAR
LAMPIRAN ................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
B.
Pengertian Penyusunan Program Strategis
Kegiatan Hubungan
Sekolah dan Masyarakat ...................................................................... 3
Sekolah dan Masyarakat ...................................................................... 3
C.
Dasar
dan Tujuan Penyusunan Program Kerja
Hubungan Sekolah
dan Masyarakat..................................................................................... 4
dan Masyarakat..................................................................................... 4
D.
Macam-Macam Program Kerja Hubungan Sekolah
dan
Masyarakat........................................................................................... 5
Masyarakat........................................................................................... 5
E.
Langkah-langkah penyusunan Program
Kerja Hubungan Sekolah
dan Masyarakat................................................................................... 8
dan Masyarakat................................................................................... 8
F.
Pelaksanaan Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat........ 9
G.
Strategi Kegiatan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat....................... 12
H.
Karakteristik Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat
yang Baik.............................................................................................. 14
yang Baik.............................................................................................. 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 17
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Proses Perencanaan dan
Strategi Program Humas ............ 13
DAFTAR TABEL
Table
2.1 Program Kerja Rutin Hubungan Masyarakat.................................... 6
Table
2.2 Program Kerja Insidentil Hubungan Masyarakat.............................. 7
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Contoh Program Kerja Hubungan Sekolah Dan
Masyarakat....................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ada masanya kepercayaan berbagai golongan masyarakat
kepada guru-guru menurun. Ini antara lain karena belum berhasilnya guru-guru
tersebut menumpahkan perhatiannya pada kebutuhan hubungan masyarakat yang baik.
Menurut Kindred, Bagin, dan Gallagher dalam Said (1988) bahwa komunikasi yang
efektif dengan masyarakat sangat penting sekali.
Dalam hal ini sekolah adalah lembaga yang penting
untuk menumbuhkan manusia atau anak didik yang dapat membangun bangsa di masa
depan. Maka dari itu sekolah sebagai lembaga pemberi layanan pendidikan kepada
masyarakat harus selalu menjalin komunikasi yang baik. Namun komunikasi bukan
hanya sekadar informasi saja, tetapi dalam pemberian informasi yang dilakukan
oleh sekolah juga harus memperhatikan hal-hal yang dapat menjadikan informasi atau
komunikasi menjadi lancar sehingga tidak terjadi adanya salah paham.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam menjalin
hubungan atau komunikasi dengan masyarakat hendaknya juga menyusun strategi
atau program yang mungkin dapat menjadikan hubungan yang terjadi antara sekolah
dan masyarakat dapat terus terjalin dengan baik. Program-program yang di susun
oleh lembaga pendidikan juga harus direncanakan dengan baik dan tidak terkesan terburu-buru.
Karena dengan adanya program yang baik maka dapat mendukung hubungan sekolah
dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik pula. Maka dari itu dalam
penyusunan strategi program hubungan masyarakat harus di rencanakan
sebaik-baiknya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
2. Apa pengertian dari pengertian
penyusunan program strategis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
3. Apa
dasar dan tujuan penyusunan program
kerja hubungan sekolah
dan masyarakat ?
dan masyarakat ?
4. Apa saja macam-macam program kerja
hubungan sekolah dan
masyarakat?
masyarakat?
5. Apa saja langkah-langkah penyusunan program kerja
hubungan
sekolah
dan masyarakat?
dan masyarakat?
6. Bagaimana pelaksanaan program kerja hubungan sekolah dan
masyarakat?
7.
Bagaimana strategi kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
8. Apa saja karakteristik
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat yang baik?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
2. Untuk
mengetahui pengertian dari penyususnan program strategis kegiatan hubungan
sekolah dan masyarakat.
3. Untuk
mengetahui dasar dan tujuan penyusunan program kerja hubungan sekolah dan
masyarakat.
4. Untuk
mengetahui macam-macam program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
5. Untuk
mengetahui langkah-langkah penyusunan program kerja hubungan sekolah dan
masyarakat.
6. Untuk
mengetahui pelaksanaan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
7. Untuk
mengetahui strategi kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.
8.
Untuk mengetahui karakteristik program
kerja hubungan sekolah dan masyarakat yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Program
Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Menurut Benty dan
Gunawan (2015) program adalah rancangan mengenai asas suatu usaha yang akan
dijalankan.Sekumpulan aktivitas yang saling berkaitan dan bantu membantu
diantara satu dengan yang lain kepada pencapaian suatu tujuan program itu.
Pengertian Rencana
kerja sekolah menurut Imron (2013) adalah rencana yang menyeluruh untuk
mengoptimalkan penggunaan sumberdaya sekolah, baik sumber daya manusia maupun
sumber daya non manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan di masa yang akan
datang.
Rencana kerja sekolah sebenarnya
merupakan bentuk lain dari, atau dikembangkan dari rencana strategis.
Istilah-istilah yang sebelumnya dipakai adalah rencana strategis sekolah
(Renstra sekolah), rencana pengembangan sekolah (RPS), dan rencana pengembangan
program sekolah.
B.
Pengertian Penyusunan Program Strategis Kegiatan Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
Siagian dalam Minarti (2012:281) berpendapat bahwa
humas yaitu merupakan keseluruhan kegiatan yang dijalankan suatu organisasi
terhadap pihak-pihak lain dalam rangka pembinaan pengertian dan memperoleh
dukungan pihak lain itu demi tercapainya tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya.(Benty
dan Gunawan, 2015).
Marrus dalam Widhiyanti (2012:10) mengemukakan
strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.(Benty dan
Gunawan, 2015).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penyusunan program strategis kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat yaitu merupakan proses menentukan ide-ide atau gagasan-gagasan untuk
mencapai suatu tujuan organisasi yang disusun secara
sistematis
beserta penentuan alternatif-alternatif pemecahan masalah apabila seandainya
ditemukan kendala dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.
C. Dasar dan Tujuan Penyusunan Program Kerja Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
Johnson dan Scholes dalam Benty dan
Gunawan (2015) mengemukakan konsep manajemen strategis terdiri atas tiga unsur,
yaitu:
1. Analisis Strategis
Analisis strategis (Strategic Analysis) dilakukan untuk
memastikan apakah strategi pemasaran jasa pendidikan yang diterapkan terkait
dengan riset pemasaran jasa pendidikan dan analisis pemasaran jasa pendidikan .
Analisis strategis juga harus dikaitkan dengan pertimbangan lainnya, seperti
ketrampilan karyawan sekolah, keuangan sekolah, dan sumber daya sekolah
lainnya, misi sekolah, serta arah organisasi sekolah. Analisis strategis
bertujuan untuk memahami posisi strategis sekolah.
Davies dan Scribbins dalam Wijaya
berpendapat aspek penting analisis strategis adalah pengumpulan data pemasaran
inteljen sekolah, sehingga pemasar jasa pendidikan dapat membuat keputusan
tentang tren, skenario, dan pola pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang.
2. Pilihan Strategis
Pilihan strategis (Strategic Option)
terkait dengan cara memilih salah satu pendekatan dari banyak pendekatan
strategi pemasaran jasa pendidikan untuk mencapai tujuan pemasaran jasa
pendidikan yang ditetapkan. Pilihan strategis bertujuan untuk memilih
pendekatan demi mencapai tujuan sekolah. Pilihan startegis memiliki tiga aspek
yaitu
1. Penghasil pilihan strategis
(Generation of strategic option)
2. Evaluasi pilihan strategis (Evaluation of strategic option)
3. Pemilihan strategi (Selection of
strategic)
3. Pelaksanaan Strategis
Pelaksanaan strategis (Strategic Implementation)
bertujuan untuk mengubah strategi pemasaran jasa pendidikan menjadi praktik
pemasaran jasa pendidikan dengan menerapkan sistem pengumpulan data pendidikan
dan menjaga kulaitas jasa pendidikan, menyediakan sumber daya pendidikan yang
layak dan mengevaluasi dampak strategic pemasaran jasa pendidikan melalui
pengawasan yang sistematis. Pelakasanaan strategis bertujuan untuk
merealisasikan keputusan pemasaran jasa pendidikan menjadi tindakan nyata, yang
mensyaratkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat melalui pemikiran terbuka
terhadap kelayakan dan penerimaan dari pelanggan jasa pendidikan.
Aktivitas pelaksanaan strategis merupakan aktivitas
untuk menetapkan dan mengoperasikan sistem pendidikan yang tepat, memperoleh
sumber daya, dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya. Sehingga dalam proses
tersebut ada dua hal penting yang diidentifikasi, yaitu penentuan sistem
jaminan kualitas internal (internal quality assurance) jasa pendidikan untuk
memastikan apakah produk jasa pendidikan memenuhi harapan pelanggan jasa
pendidikan, dan pengembangan mekanisme pengumpulan data eksternal sekolah
mengenai cara menawarkan program pendidikan dan aktivitas pendidikan.
D.
Macam-Macam Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Semua
kegiatan humas terlebih dahulu disusun melalui rencana program kerja humas dalam program rutin
(jangka pendek) dan program kerja insidentil (jangka panjang). Sekolah dalam
implementasi program kerja harus dilaksanakan secara terus menerus dan
kronologis. Menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015:148) program kerja
sekolah dibagi menjadi 2 yaitu program kerja rutin dan program kerja insidental.
Program
kerja rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan
kronologis. Berikut merupakan program kerja yang tergolong dalam kegiatan rutin
yaitu sebagai berikut.
Table 2.1 Program Kerja Rutin Hubungan Masyarakat
No
|
Kegiatan
|
Jenis Program Kerja
|
1
|
Menerbitkan
media cetak internal
|
Jangka
pendek
|
2
|
Mengumpulkan,
mengolah, dan menyampaikan informasi tentang kegiatan dan kebijakan di
lembaga pendidikan
|
Jangka pendek
|
3
|
Melayani
wartawan dari media massa, cetak, dan elektronik yang ingin memperoleh
informasi tentang kegiatan dan suatu kebijakan pimpinan yang layak
dipublikasikan
|
Jangka pendek
|
4
|
Menyampaikan
segala usul dan saran yang diperoleh dari public intern maupun ekstern
|
Jangka pendek
|
5
|
Meluruskan
berita-berita yang dimuat di media massa, cetak dan elektronik yang salah
atau berita yang negative tentang lembaga pendidikan.
|
Jangka pendek
|
6
|
Menyusun
layanan informasi tatap muka internal
|
Jangka pendek
|
7
|
Menyusun
petunjuk pelayanan informasi dan kehumasan
|
Jangka pendek
|
8
|
Melakukan
diskusi bulanan dengan pihak media pers dan para mahasiswa dengan narasumber
secara bergantian dari unit kerja di lingkungan lembaga pendidikan tentang
informasi atau suatu kebijakan
|
Jangka pendek
|
9
|
Mendokumentasikan
dan mempublikasikan kegiatan yang layak dipublikasikan di lingkungan lembaga
pendidikan
|
Jangka pendek
|
10
|
Mengolah
isu public ekstern maupun intern
|
Jangka pendek
|
2. Program
kerja insidentil
Program
insidentil adalah kegiatan yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini
prinsipnya membantu pelaksanaan semua program kerja yang dilaksanakan kantor
pusat dalam bidang komunikasi dan publikasi untuk semua warga sekolah/
organisasi pendidikan maupun masyarakat luas.
Table 2.1 Program Kerja Rutin Hubungan Masyarakat
No
|
Kegiatan
|
Jenis Program Kerja
|
1.
|
Menyelenggarakan
konferensi pers dengan wartawan media cetak dan elektronik
|
Jangka
Menengah
|
2.
|
Mengusulkan pembentukan
forum antar humas di lembaga pendidikan
|
Jangka
Panjang
|
3.
|
Mengusulkan kepada
pimpinan agar humas memiliki anggaran yang bisa dikelola humas sendiri
|
Jangka
Panjang
|
4.
|
Menyelengarakan
pelatihan tentang kehumasan
|
Jangka
Menengah
|
5.
|
Menyusun profil lembaga
dalam bentuk media cetak (buku) atau audio-visual
|
Jangka
Menengah
|
6.
|
Mempublikasikan lembaga
pendidikan kepada masyarakat melalui radio
|
Jangka
Menengah
|
7.
|
Menambah personil humas
sesuai dengan kebutuhanbidangkerja di humas
|
Jangka
Panjang
|
Keterangan:
Jangka pendek : Harus dilakukan pada setiap tahun
Jangka menengah : Dapat dilaksanakan selama 1s.d. 2
tahun
Jangka panjang : Dapat dilaksanakan lebih kurang 3s.d. 4 tahun
Masing-masing lembaga akan memaknai sendiri-sendiri
jangka waktu yang digunakan dalam penyusunan rencana strategis program kerja
humas.
E.Langkah-langkah Penyusunan Program Kerja Hubungan
Sekolah dan Masyarakat
Menurut
Nasution dalam Benty dan Gunawan
(2015:151) menyatakan tujuan dari merencanakan program
kerja dalam manajemen humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan
harmonis antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau
stakeholder, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud meliputi terciptanya
citra positif, kemauan yang baik, saling
menghargai, dan toleransi antara kedua belah
pihak yang terkait. Berbagai kegiatan humas tersebut dapat diwujudkan jika
terorganisasi dengan baik melalui manajemen humas yang dikelola secara
profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya, kemudian
adanya pertukaran pendapat, pesan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti
kedua belah pihak melalui sistem saluran, media massa, atau media nonmassa
lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk kegiatan komunikasi dua
arah.
Kegiatan
humas pada lembaga pendidikan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah atau hanya
kerja sambilan, tetapi harus dikelola secara profesional dan serius. Hal itu
berkaitan dengan kemampuan staf humas dalam manajemen teknis dan sebagai
ketrampilan manajerial, serta penuh konsentrasi dari pihak praktisi humas untuk
mengelola program kerja program kerja humas dan upaya pencapaian tujuan atau
sasaran sebagaimana yang direncanakan. Langkah kegiatan humas dalam
merencanakan program kerja menurut Rosady dalam nasution (2010) ada beberapa
tahapan, yaitu: (1) menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap
lingkungan; (2) menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap
kelompok terhadap organisasi; (3) menganalisis tingkat opini publik, baik
kedalam maupun keluar; (4) mengantisipasi kecenderungan masalah yang potensial,
kebutuhan dan kesempatan; (5) menentukan formulasi dan merumuskan kebiajakan;
(6) merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah
perilaku kelompok masyarakat sasaran; (7) menjalankan dan melaksanakan
aktivitas sesuai dengan program yang direncanakan; dan (8) menerima umpan balik
untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuain yang diperlukan.(Benty dan
Gunawan, 2015).
Nasution
dalam Benty dan Gunawan (2015:152) menyatakan hal-hal yang perlu dimasukkan dalam rencana
program yaitu: (1) kegiatan yang akan diadakan termasuk kegiatan seperti product launching, facility visit, termasuk kegiatan yang lain, misalnya
pameran, promosi, sponsorship¸ dan
lain-lain; (2) perencanaan anggaran penting, karena tidak ada kegiatan tanpa
anggaran, dan anggaran ini bisa meliputi honorarium, biaya transportasi, dan
akomodasi; (3) konsumsi, publikasi, dokumentasi, acara (master ceremony, sound system, lighting, artis dan lain-lainnya),
properti, sewa tempat, administrasi, dan lain-lain, juga termasuk pengeluaran
tidak terduga harus dimaksukkan kedalam rencana anggaran tersebut; (4)
perizinan dari yang berwenang; (5) strategi pelaksanaan suatu kegiatan; (6)
meeting atau penyelenggaraan rapat/ pertemuan periodik; (7) casting personal
yang akan terlibat pekerjaan termasuk deskripsi pekerjaannya; dan (8)
penyediaan sarana untuk hal-hal yang akan muncul secara tidak terduga, seperti
penyediaaan cadangan properti, tim kesehatan, bila perlu menyediakan dokter,
toilet, kafetaria, dan lain-lain sebagai kegiatan penunjang.
Lebih
lanjut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) mengemukakan ketentuan-ketentuan
rencana program kerja humas, adalah: (1) anggaran seharusnya dimasukkan ke
dalam rencana program humas setahun dimuka bagi lembaga yang sedang berjalan
dengan efisien melalui proposal yang telah ditetapkan; (2) humas konsultan
harus membuat proposal rencana kerja termasuk rincian anggaran, sehingga calon
client dapat mengetahui untuk apa uang yang akan dikeluarkan, sebaliknya
konsultan humas akan tahu untuk apa dia dibayar, timbal balik ini harus
merupakan dasar kontrak kerja yang disepakati kedua belah pihak; dan (3)
derajat humas akan naik, apabila dia punya inisiatif membuat suatu proposal
rencana program dan budget, walaupun manajemen tidak mengharapkan humas membuatnya,
tetapi dapat memilih hal-hal mana yang dapat diprioritaskan, dan yang tidak
dapat dikerjakan.
F. Pelaksanaan
Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Pelaksanaan
kegiatan humas pada lembaga pendidikan untuk membina hubungan kedalam dan keluar
menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) terdiri dari dua kegiatan,
yaitu: (1) pelaksanaan kegiatan humas secara internal; dan (2) pelaksanaan
kegiatan humas secara eksternal. Berikut ini akan diurakan dari dua kegiatan
humas tersebut.
1. Pelaksanaan Kegiatan Humas secara Internal
Pelaksannaan kegiatan humas secara internal
adalah merupakan kegiatan yang ditujukan kepada pihak dalam sekolah, seperti
guru, karyawan, dan siswa. Pelaksanaan internal humas dalam ini dimaksudkan
untuk menjalin hubungan di lembaga pendidikan, yaitu menjalin hubungan di
lembaga pendidikan antara pimpinan dengan karyawan, guru, siswa, hubungan
antara sesama karyawan dan guru yang masih dalam satu lingkungan perguruan
tinggi itu sendiri. Tujuan dari kegiatan internal adalah mempererat hubungan
guna memperlancar tugas-tugas harian sehingga menimbulkan hubungan yang
harmonis. Guna mewujudkan suasana yang harmonis tersebut para prakatisi (staf
humas) harus bisa membina hubungan yang terarah dan efektif kepada semua pihak,
tidak hanya dalam hubungan kerja saja tetapi juga diluar kerja dengan didasari
rasa kekeluargaan. Sifat kekeluargaan tersebut akan menimbulkan suasana yang
nyaman dalam bekerja.
Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan hubungan internal humas
antara lain; (1) memberikan pengertian kepada semua warga lembaga perguruan
tinggi agar memiliki ketrampilan public
relation; (2) menciptakan komunikasi yang terarah dan efektif di lingkungan
kantor yang ada serta unit kerja lainnya; (3) untuk mewujudkan komunikasi
tersebut adalah dengan mencantumkan semua informasi pada papan informasi pada
tempat yang telah ditentukan (tempat yang strategis dilingkunga sekolah); (4)
menerbitkan berita kegiatan perguruan tinggi melalui media (warta, jurnal, atau
buletin humas); (5) memonitor opini publik internal yang berkembang terhadap
kebijakan lembaga; dan (6) kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
warga kampus acuh tak acuh, atau salah pengertian terhadap setiap kebijakan
pimpinan. Hal ini dapat dilakukan baik secara formal lewat lembaga/unit kerja
masing-masing maupun secara informal atau melalui kritikan dan saran opini di
media massa.
2. Pelaksanaan Kegiatan Humas Secara Eksternal
Pelaksanaan
kegiatan humas secara eksternal adalah merupakan kegiatan yang ditujukan kepada
pihak luar sekolah, seperti masyarakat, lembaga instansi luar, dan media massa.
Pelaksanaan kegiatan humas secara eksternal dilaksanakan dengan tujuan
mempererat hubungan dengan masyarakat atau instansi di luar lembaga pendidikan.
Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan citra yang positif tentang lembaga
pendidikan, sehingga masyarakat akan memberikan kepercayaan dan dukungan
terhadan program yang dicanangkan perguruan tinggi. Kegiatan yang dilakukan
dalam pelaksanaan eksternal humas ini antara lain: (1) memperkenalkan kegiatan
yang akan dan sedang diselenggarakan di lembaga pendidikan kepada masyarakaat;
dan (2) mensosialisasikan kepada masyarakat secara intensif tentang kebijakan
yang berkaitan dengan akademis, keuangan dan sebagainya, agar persepsi
masyarakat tidak keliru.
Cara
yang dilakukan untuk kedua kegiatan tersebut antara lain: (1) menulis semua
kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan melalui media pers realese setiap minggu yang dikirim ke media cetak ke media
cetak dan elektronik di daerah tersebut, serta menyelenggarakan konferensi pers
(temu pers); (2) menerbitkan warta, jurnal dan atau buletin setiap bulannya
dengan kegiatan-kegiatan aktual di lingkungan lembaga pendidikan; (3)
menerbitkan berita dan kegitan di lingkungan lembaga pendidikan melalui media
internet (dalam hal ini bekerjasama dengan unit kerja yang dapat diakses); (4)
mengadakan jumpa pers bila diperlukan untuk menyampaikan informasi lain yangg
perlu diketahui oleh masyarakat luas; (5) mengorbitkan guru yang memiliki
lembaga pendidikan dengan cara mengekspos pemikiran para guru tersebut; (6)
mempertahankan nama baik lembaga pendidikan dengan mempersiapkan bahan
informasi yang jujur dan objektif, hal ini dilakukan dengan cara mengadakan
hubungan yang baik dengan para pemimpin atau wakil-wakil surat kabar; (7)
memonitor sikap masyarakat, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat, salah satu
dengan car dengan memonitor sikap dan opini masyarakat di media massa, sehingga
perlu mengklipping semua berita tentang lembaga pendidikan, dan kumpulan
klipping dijilid serta dilaporkan kepada pimpinan utuk mendapatkan perhatian;
dan (8) memprakarsai pembentukan Forum Komunikasi Humas Sekolah. Tujuan forum
ini adalah: (1) meningkatkan kerja sama semua bagian humas yang ada di kota/ kabupaten/
provinsi guna saling memberi informasi yang terkait dengan publikasi penelitian
dan kebijakan setiap lembaga pendidikan.; (2) meningkatkan komunikasi antara
praktisi humas; (3) meningkatkan perspektif kinerja humas kedepan secar profesional;
dan (4) ikut proaktif dalm mensosialisasikan kebijakan pemerintah di lingkungan
setiap lembaga pendidikan.
Sasaran
yang ingin di capai dalam eksternal humas adalah: (1) orang tua siswa; (2)
masyarakat di sekitar lingkungan sekolah; (3) pejabat pemerintah; (4) instansi
pemerintah; (5) tokoh masyarakat; (6) masyarakat luas yang berkepentingan
dengan sekolah tersebut; dan (7) kalangan media massa, baik media cetak atau
media elektronik. Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) mengemukakan ada dua
program humas yang mendasar, yaitu: (1) program kerja yang bersifat preventif
adalah suatu program yang direncanakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan organisasi; dan (2) program kerja bersifat remidial yakni
untuk tujuan perbaikan atas situasi dan kondisi yang ada saat itu (terjadi
krisis). Sekolah perlu membuat sebuah kesan dan persepsi positif dari
masyarakat. Sehingga dengan demikian sekolah perlu membuat kegiatan yang
menarik masyarakat secara umum.
G. STRATEGI KEGIATAN HUBUNGAN
SEKOLAH DAN MSYARAKAT
Manajemen hubungan sekolah dan
masyarakat terdapat penyusunan program yang akan dilakukan sekolah. Program
kerja ini meliputi program kerja yang akan dilakukan sekolah. Selain itu,
terdapat pula program kerja yang mengarah pada hubungan sekolah dan masyarakat.
Program kerja ini adalah wujud kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam
memajukan sekolah yang efektif Minarti
dalam Benty dan Gunawan (2015) berpendapat bahwa proses perencanaan dan
strategi program humas dapat dikatakan sebagai proses daur ulang, dimana proses
tersebut tidak akan pernah berhenti dan terus menerus diperbaharui yang dimulai
dari pengenalan kebutuhan (need assessment), kemudian diikuti oleh perencanaan
kegiatan , pelaksanaan kegiatan, pemantauan serta evaluasi, kemudian kembali ke
awal. Siklus proses perencanaan dan strategi program humas diilustrasikan pada
2.Perencanaan Kegiatan (Kajian
Potensi dan alternative kegiatan)
|
5.Evaluasi kegiatan (Kajian Hasil
Program)
|
1. Penjajakan Kebutuhan
|
3.Pelaksnaan Kegiatan
( Sikap dan Perilaku)
|
4
Pemanfaatan Kegiatan
(Monitoring perkembangan)
|
Gambar
2.1 Siklus Proses Perencanaan dan Strategi Program Humas
Nasution
dalam Benty dan Gunawan (2015)
berpendapat untuk menentukan strategi dalam kegiatan humas pada lembaga
pendidikan yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus memperhitungkan: 1) apa
tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah diperhitungkan
dengan baik oleh pihak pihak terlibat dalam manajemen lembaga pendidikan;(2)
kemudian strategi apa dan bagaimana yang dipergunakan dalam perencanaan;(3)
setelah itu apa program kerjanya yang akan dilakukan dan dijabarkan sesuai
langkah-langkah yang telah dijadwalkan;(4) terkahir adalah menentukan anggaran
yang sudah dipersiapkan, serta sumber daya sebagai pendukung yang bersifat
khusus. Strategi humas dalam hal ini adlaha suatu cara alternative optimal yang
dipilih untuk melaksanakanatau ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka
suatu rencana humas.
Guna melaksanakan strategi humas menurut Ruslandan
Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015) harus diupayakan : (1) menempatkan posisi
humas dekat dengan pimpinan lembaga pendidikan agar humas mengetahui secara
jelas dan rinci mengenai pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang di ambil,
visi, arah, tujuan lembaga pendidikan bersangkutan, agar tidak terjadi
kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi
mewakili lembaga pendidikan tersebut dapat dipertegas tentang
batas-batas wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan (sebagai
juru bicara); (3) pimpinan atau staf humas selalu diikutsertakan menghadiri
setiap rapat atau pertemuan pada tingkat
pimpinan agar dapat mengetahui secara langsung dengan tepat tentang latar
belakang suatu proses perencanaan, kebijaksanaan, arah dan hingga tujuan
organisasi yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjng;
(4) agar humas diberi fungsi koordinasi berhubungan secara langsung dan segera
dengan pimpinan puncak(kepala sekolah), tanpa melalui perantara pejabat/bagian
lain; (5) humas harus bertindak secara proaktif dan dinamis serta fleksible
sebgai narasumber ataumengatur saluran komunikasi baik ke dalam maupun ke luar;
(6) humas berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekam,
menganalisis, menelaah, hingga mengevaluasi setiap reaksi feedback; dan (7) humas dapat memberikan sumbang saran, ide, dan
rencana/ program kerja kehumasan untuk memperbaiki/ mempertahankan nama baik,
kepercayaan, dan citra perusahaan terhadap publiknya.
Berdasarkan
strategi yang harus diupayakan para praktisi humas di Lembaga pendidikan,
diperlukan beberapa pendekatan agar strategi tersebut bisa berjalan dengan
lancer antara lain: (1) Pendekatan kemasyarakatan; (2) pendekatan persuasive;
(3) sosial; (4) kerjasama harmonis; dan (5) koordinasi.
H.
Karakteristik Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Yang Baik
Nasution
dalam Benty dan Gunawan (2015)
mengemukakan ada tiga dasar hakiki agar rencana program humas berhasil dengan
baik, yaitu; (1) membuat rencana program kerja dengan teliti, dan rencana
program yang harus di dukung pihak manajemen: (2) Rencana Program tersebut
harus mempunyai tujuan: (3) tambahan pengarahan kepada rencana program tersebut
agar berhasil ;(4) Praktisi humas tidak boleh membuat program kerja yang
direncanakan serampangan ; dan (5) agar berhasil, rencana program humas harus
disusun terlebih dahulu dan rencana program dapat disesuaikan dengan ruang
lingkup tempat. Karakteristik Program kerja yang baik adalah; (1) Program kerja
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tersedia; (2) Program kerja harus
bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada; dan (3) program
kerja merupakan langkah awal dalam melaksanakan kegiatan sekolah.
Penyusunan
program strategis kegiatan hubungan sekolah dengan masyrakat yaitu merupakan
proses mementukan ide-ide atau gagasan-gagasan secara sistematis beserta
alternatif-alternatif penyelesaian masalah apabila seandainya ditemukan kendala
dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut. Aktivitas pelaksanaan strategis
merupakan aktivitas untuk menetapkan dan mengoperasikan sistem pendidikan yang
tepat, memperoleh sumber daya, dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya. Semua
kegiatan humas terlebih dahulu hendaknya disusun melalui rencana program kerja
humas dalam program rutin(jangka pendek) dan program kerja insidentil(jangka
panjang). Adapun contoh Rencana Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat.
Program kerja sebagai salah suatu
rencana kegiatan mengenai suatu pekerjaan, petunjuk pelaksanaan, tanggal,
waktu, dan pembagian tugas tanggung jawab dari suatu organisasi yang terarah,
terpadu, dan sistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan
oleh suatu organisasi. Tujuan dari merencanakan program kerja dalam manajemen
humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara lembaga
pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau stakeholder, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud.
Adanya hubungan sekolah dan
masyarakat, kedua belah pihak akan memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu
masyarakat dapat mengetahui keadaan dan program yang ada di sekolah tersebut,
dan sekolah dapat mengetahui keadaan lingkungan masyarakat. Sehingga akan
tercipta kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat. Program kerja yang
dilakukan sekolah ada dua macam yaitu program kerja rutindan program kerja
insidentil. Syarat-Syarat Program kerja yang baik yaitu factual dan realistis,
logis dan rasional, fleksibel dan kreatif, komitmen serta komprehensif.
Sekolah dalam melaksanakan suatu
kegiatan dapat menjalin kerjasama dengan lembaga lain yang bergerak dalam
bidang non kependidikan. Misalnya sekolah dapat mengajukan penawaran kerjasama
dengan perusahaan, ataupun sebaliknya lembaga lain dapat melakukan penawaran
kepada sekolah untuk menjalin kerjasama dengan sekolah,. Kerjasama ini tentunya
harus saling menguntungkan. Penawaran kerjasama dari lembaga lain yang
ditujukan kepada sekolah seperti PT Pos Indonesia menawarkan kerjasama jasa
pengiriman surat dari sekolah kepada pihak lain atau perusahaan foto copy menawarkan kerjasama
penggandaan buku ajar yang disusun guru. Adapun contoh format penawaran terkait
dengan ketentuan sponsor kegiatan jika sekolah mengajukan penawaran kerjasama
kepada perusahaan atau lembaga lain.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program strategis hubungan sekolah dan masyarakat adalah cara untuk
menerapkan program yang tepat untuk diterapkan . Dengan menggunakan konsep
dasar manajemen strategis yaitu analisis strategis, pilihan strategis, dan
pelaksanaan strategis, sekolah dapat mengimpelentasikan konsep dasar tersebut
untuk mencapai hubungan sekolah dan masyarakat yang baik. Program yang disusun
harus memperhatikan waktu yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek karena untuk mewujudkan program yang strategis. Semua Program akan
menjadi sempurna ketika sekolah melakukan perencanaan secara matang,
strateginya bagaimana dan apa yang harus dilakukan karena program merupakan awal dari berjalanya
kegiatan sekolah.
Untuk menghasilkan kerja sama yang baik, sekolah
juga perlu bekerja sama dengan lembaga lain yang mendukung program sekolah. Tentunya
kerja sama yang saling menguntungkan antara keduanya juga program kegiatan
sekolah dapat berjalan, jika sekolah bekerja sama dengan pihak luar maka pihak
luar akan mengenal sekolah dan jika hasil kerja sama tersebut maksimal.
Tidak hanya itu, sekolah harus memperhatikan karakteristik program kerja
yang baik yaitu program kerja dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
tersedia, program kerja harus bersifat
fleksibel sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada, dan program kerja
merupakan langkah awal dalam melaksanakan kegiatan sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Benty dan Gunawan. 2015. Manajemen
Hubungan Sekolah dan Masyarakat. Malang: Universitas Negeri Malang.
Imron, A. 2013. Rencana
Kerja Sekolah (E-book), (Online), Mbscenter.co.id, diakses tanggal 5
Februari 2016.
Said, A. 1988. Pengantar
Administrasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
DirJen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.
Zuhro F. 2015. Program
Kerja Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat, (Online), http://sman1pmk.sch.id/humas/program-kerja.html,
diakses tanggal 9 Februari 2016.
Lampiran 1.
CONTOH PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH
HUBUNGAN MASYARAKAT (WAKA HUMAS)
SMA NEGERI 1 PAMEKASAN TAHUN 2014 – 2015
HUBUNGAN MASYARAKAT (WAKA HUMAS)
SMA NEGERI 1 PAMEKASAN TAHUN 2014 – 2015
1. Pendahuluan
Dengan semakin kompleksnya manajemen Sekolah yang selalu berkembang
dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin banyak pula
masalah-masalah yang perlu penanganan, dan melibatkan warga sekolah, baik guru,
orang tua, karyawan, siswa mapun pemerintah setempat sama-sama
menyadari perlunya terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan
nilai jual sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin kondusifnya
kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang baik dan bisa
menempati perguruan-perguruan ternama seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Keterlibatan
seluruh anggota masyarakat, karyawan dan semua Civitas keluarga besar SMA
Negeri 1 Pamekasan serta masyarakat yang peduli akan pendidikan, serta saling
mengisi diantara kelebihan dan kekurangan yang ada akan menjadikan kegiatan
proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan efektif, masyarakat
merasa memiliki dan merasakan manfaat dengan adanya sekolah yang berada
dilingkungannya.
Dalam hal ini wakil kepala sekolah sebagai perantara hubungan dengan
masyarakat tidak mungkin dapat bekerja sendiri tanpa ada kerja sama dengan
berbagai pihak, Humas menjadi unsur penyambung komunikasi dengan berbagai pihak
dan berbagai kegiatan informas-infirmasi yang berhubungan dengan kinerja guru,
pembuatan perangkat guru, dengan orang tua siswa, dengan dinas
instansi dan berbagai permasalahan yang dengan tepat bersama kepala
sekolah dan unsure pimpinan yang lain saling bekerja sama dalam menjalankan
kepemimpinan disekolah.
Semua
warga sekolah, warga masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah daerah setempat
selalu bekerja sama untuk kemajuan pendidikan di daerah tersebut, karena kita
juga menyadari bahwa tidak semua peserta didik mampu untuk mencukupi kebutuhan
sekolah sehari-hari, buku, alat tulis dan buku-buku paket lain untuk belajar
sehari-hari. Terobosan-terobosan baru, kerjasama dengan berbagai pihak dan
menggali informasi-informasi untuk bea siswa, BKM maupun bantuan-bantuan lain.
Sehingga bagi yang kurang mampu dapat terus bisa bersekolah.
Bagaimanapun
juga sekolah tidak bisa terlepas dari lingkungan masyarakat dimana sekolah
tersebut berada, hubungan harus tetap dibina dengan baik, kultur dan budaya
masyarakat tidak boleh bersinggungan. Bantuan dan silaturahmi dengan warga
setempat, harus terus dibina, sumbangan dan santunan bagi masyarakat sekitar
yang kurang mampu, adanya musibah, kematian dan kegiatan-kegiatan sosial
lainnya terus dibina sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh sekolah.
Kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, RT, RW, Kepala Desa sangat
diperlukan dan ditingkatkan lagi karena dengan kerjasama yang baik dan saling
pengertian makan akan terciptanya kondisi yang tertib, keamanan terjaga dan
situasi selalu kondusif karena masyarakat merasa ikut memiliki dan peduli
dengan keberadaan sekolah tersebut. Bekerja sama dengan komite sekolah untuk
mencari solusi-solusi yang terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan, menggalang
dana, dan mencari terobosan-terobosan dana untuk menunjang program sekolah yang
telah dispakati bersama dalam rapat-rapat Komite, sehingga masyarakat tidak
merasa terbebani dengan pembiayaan sekolah dalam upaya peningkatan sekolah yang
berkualitas dan menghasilkan lulusan SDM yang dapat bersaing di era
globalisasi.Dengan Perguruan-perguruan tinggi kerjasama juga terus ditingkatkan
agar mampu menambah wawasan yang luas bagi peserta didik, penempatan mahasiswa
PPL dari perbagai perguruan tinggi, kunjungan-kunjungan ke Perguruan tinggi,
penandatangan MoU saling pengertian merupakan bentuk kerjasama yang terus
ditingkatkan sehingga mampu menciptakan generasi yang berpikir rasional dan
ilmiah dalam kehidupn dimasyarakat nantinya.
2. Dasar Program Kerja Wakasek
Humas
Yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja Wakil Kepala Sekolah
Hubungan Masyarakat adalah sebagai berikut:
a. UU
RI No 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional pasal 35 ayat 1, pasal
51 ayat 1 dan 2.
b. Peraturan
pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1, 49,
52, 53, dan 54.
c. Permendiknas
No 22 tahun 2006 tentang standar isi, Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang
standar Kompetensi Lulusan.
d. Permendiknas
No 24 tahun 2006, No 6 tahun 2007 tentang Standar Isi dan standar lulusan.
e. Permendiknas
No 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan.
f. Permendiknas
No 20 tahun 2007 tentang standar Penilaian Pendidikan.
g. Permendiknas
No 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
h. Keputusan
Kepala Sekolah tentang pembagian tugas KBM di SMA Negeri PAMEKASAN tahun
pelajaran 2010/2011, 2011/2012 dan 2012/2013.
i. Rapat Komite
Sekolah awal tahun Pelajaran 2013 tentang rencana kegiatan pembiayaan sekolah
dari masyarakat.
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud disusunnya program kerja Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan
Masyarakat adalah mampu untuk menjembatani keterlibatan seluruh anggota
masyarakat sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua, lingkungan, perguruan
tinggi dan lembaga pemerintah dan swasta untuk ikut peduli dalam mengoptimalkan
kemampuan dan kerja sama sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dan membntu
kepala sekolah dalam kegiatan pengelolaan sekolah.
b. Tujuan
Adapun
tujuan dari program kerja Wakil Kepala Sekolah urusan hubungan masyarakat
adalah
1) Meningkatkan
kerja sama antar warga sekolah.
2) Meningkatkan
kerja sama antara sekolah dengan masyarakat sekitar sehingga masyarakat merasa
memiliki dan tanggung jawab keberadaan sekolah.
3) Meningkatkan
kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat, komite sekolah sehingga bersama-sama
berperan aktif dengan maju mundurnya sekolah.
4) Menjalin
kerjasama dengan alumni
5) Menjaga
keharmonisan hubungan dengan masyarakat sekitar sehingga keamanan sekolah dapat
terpelihara dengan baik.
6) Meningkatkan
dan menumbuh kembangkan jiwa persaudaraan, kebangsaan dan persatuan .
7) Bersama
dengan BP/BK Menjalin hubungan dengan perguruan-perguruan tinggi untuk
meningkatkan wawasan peserta didik.
4. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah terjalinnya
hubungan baik antar anggota masyarakat sekolah, masyarakat umum, lingkungan,
komite, perguruan tinggi, tokoh-tokoh masyarakat, alumni dan mendia massa
sehingga terciptanya hubungan yang harmonis dan terjalin rapi serta saling
pengertian pada tahun pelajaran 2012/2013.
5. Bidang Garapan Humas
Ruang Lingkup bidang garapan Humas di sekolah ini adalah dapat
dikelompokkan dalam beberapa bidang yang meliputi:
a. Koordinasi
dengan Kepala sekolah dan unsur pimpinan lain.
b. Kerjasama
dengan BP/BK dalam menangani masalah kemampuan, minat dan kekeluargaan.
c. Kerjasama
dengan warga sekolah
d. Kerjasama
dengan tokoh masyarakat
e. Kerja
sama dengan aparat pemerintahan desa
f. Menjalin
silaturahmi antar Alumni
g. Kerjasama
dengan perguruan tinggi tentang kemajuan pendidikan
h. Mengembangkan
persaudaraan dengan lingkungan yang harmonis.
i. Menjalin
kerjasama dengan Kantin sekolah, pengurus OSIS tentang kebersihan lingkungan.
6. Hal- hal yang juga dilakukan
a. Koordinasi
Kontinue dengan semua unsur pimpinan dan Tata Usaha.
b. Menerima
tamu umum yang berkaitan dengan tugas kehumasan.
c. Penyampaian
informasi kaitan dengan Sertifikasi, Libur Sekolah dan informasi-informasi lain
yang ada kaitannya dengan guru dan persekolahan.
d. Menuliskan
berbagai informasi dipapan pengumuman guru kaitannya dengan rapat dinas, rapat
awal tahun, rapat kelulusan, rapat akhir tahun dan kenaikan kelas.
e. Mempersiapkan
agenda rapat, dan menyampaikan guru yang tidak hadir pada saat belajar kepada
guru piket.
f. Mempersiapkan
pertemuan-pertemuan dengan pengurus komite, jika ada hal yang perlu
dibicarakan.
g. Home visit
bersama BP/BK, Wali Kelas, jika ada siswa yang sakit, atau siswa yang jarang
masuk sekolah.
7. Pembiayaan
Kegiatan Humas secara keseluruhan dibiayai oleh Sumber Dana yang
releven dan partisipasi dari orang tua siswa yang sebelumnya telah
dimusyawarahkan melalui rapat Komite Sekolah dengan memberikan program yang
tercantum dalam RAPBS tahun anggaran 2014/2015.
Pamekasan, 19 Maret 2015
Fatimatuz Zuhro,
S.Pd
NIP.
197908312009032005
shinta......luar biasa....pandai dan cantik...............
BalasHapusTerimakasih atas informasinya yang dapat memberikan Manage Humas dalam meningkatkan kompetensi profesionalitas
BalasHapus