Tugas :
Membuat Ringkasan Kedudukan Asesmen
Kebutuhan, Pengambilan Keputusan, Dan Perencanaan Dalam Manajemen Pendidikan
SISTEM PENDIDIKAN
Sistem adalah suatu rangkaian dari
sejumlah komponen yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Suatu sistem terdiri dari tiga komponen yaitu masukan (input), proses (processes),
dan luaran (outputs). Masukan
merupakan suatu komponen awal untuk selanjutnya diubah menjadi luaran yang
lebih baik daripada masukan. Proses atau transformasi di sini dapat berupa
langkah-langkah atau kegiatan untuk mengubah masukan menjadi luaran. Sedangkan
luaran adalah hasil akhir internal dari suatu sistem, dan selanjutnya disebut
outcome yang diharapkan yang memiliki dampak pada individu, masyarakat dll.
Pendidikan
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memiliki kompenen-komponen masukan
(siswa, guru, tenaga kependidikan, keuangan, dokumen kurikulum dan
pembelajaran, sarpras, serta informasi dan komunikasi), proses (manajemen,
pembelajaran, pembimbingan, pemantauan dan penilaian ), luaran (lulusan,
pengetahuan, nilai-nilai, dan outcomes), lingkungan eksternal, hasil, dan
dampak.
SUMBERDAYA
PENDIDIKAN
Sumberdaya pendidikan meliputi
sumberdaya manusia (sdm), keuangan, sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi,
dan lingkungan. Agar penggunaan sumberdaya dalam penyelenggaraan pendidikan ini
berlangsung secara efektif dan efisien, diperlukan standar untuk masing-masing
sumberdaya tersebut. Sumberdaya manusia terdiri dari pendidik dan tenaga
kependidikan. SDM ini harus memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi tertentu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan. Khusus untuk tenaga pendidik, Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
Sumberdaya yang paling fleksibel
adalah uang, karena uang dapat digunakan untuk memperoleh sumber lainnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa uang dapat dialokasikan ke masing-masing unit
organisasi. Pentingnya factor keuangan untuk pendidikan didasarkan atas konsep
tentang modal manusia (human capital) yaitu menginvestasikan dirinya sendiri
untuk masa depan. Keuangan untuk penyelengaraan pendidikan harus dibedakan
dengan keuangan untuk perusahaan, karena lembaga pendidikan termasuk lembaga
nirlaba(nonprofit) yaitu lembaga yang tidak mencari keuntungan, akan tetapi
walaupun begitu pengelolaan keuangan tetap dilakukan secara professional dan
akuntabel dalam hal sumber-sumber pendanaan, akuntansi, laporan keuangan, dan
pengauditan. standar pembiayaan pendidikan diatur oleh peraturan pemerintah
nomor 48 tahun 2008 tantang pendanaan pensisikan.
Sarana dan prasarana juga merupakan
sumberdaya yang penting. Sarana adalah sesuatu yang digunakan untuk mendukung
secara langsung proses pendidikan sedangkan prasarana adalah sesuatu yang
mendukung proses pendidikan secara tidak langsung. Untuk lebih lengkapnya
diatur dalam permendiknas RI No. 24 tahun 2007 tantang standar sarana dan
prasarana.
Teknologi informasi dan komunikasi
sekarang menjadi sumberdaya yang strategis, bahkan dapat menunjang keseluruhan
penggunaan sumberdaya pendidikan. akses pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi ditandai dengan meluasnya jaringan telefon, tv, dan computer. Dengan
demikian pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi diarahkan pada penggunaan
telefon, televise, dan computer untuk melakukan misi pendidikan.
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
Manajemen adalah proses pemanfaatan
sumberdaya manusia dan material secara efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, controlling, actuating. Sedangkan pengertian manajemen
pendidikan adalah proses pemanfaatan sumberdaya serta pengkoordinasian dan
pengintegrasian aktifitas-aktifitas secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dengan bantuan
oranglain, melalui fungsi-fungsi manajemen, serta melingkupi substansi
manajemen.
Dari definisi manajemen pendidikan
secara luas dapat dikembangkan taksonomi manajemen pendidikan yaitu;
- Ditinjau dari macam sumberdaya, manajemen pendidikan dapat mencakup: manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, manajemen sarana-prasarana, manajemen informasi dan komunikasi, dan manajemen lingkungan pendidikan.
- Ditinjau dari susbstansi/ bidang aktifitas, manajemen pendidikan terdiri dari antara lain: manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen personalia, manajemen sarana-prasarana, manajemen keuangan, manajemen kesiswaan, manajemen penjamin mutu, manajemen humas, dan manajemen kerjasama.
- Ditinjau dari jalur pendidikan dapat dikategorikan, menjadi manajemen formal, non formal, dan informal.
- Ditinjau dari jenjang pendidikan, manajemen pendidikan terdiri dari manajemen pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
- Ditinjau dari jenis pendidikan, terdapat manajemen pendidikan umum, kejuruan, akademik, prefesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
MATARANTAI:
ASESMEN KEBUTUHAN, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
PENDIDIKAN.
Untuk
memfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien perlu diidentifikasi macam
sumberdaya yang dibutuhkandengan standar masing-masing untuk setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan. dalam hal ini, diperlukan asesmen kebutuhan
dengan mengukur keadaan sumber daya yang ada sekarang dan keadaan sumberdaya
yang diharapkan menurut standar, kemudian diidentifikasi kesenjangan antara
keduanya. Begitu pula, aktifitas bidang-bidang kurikulum dan pembelajaran,
kesiswaan, penjamin mutu, humas, dan kerjasama perlu juga diakses kebutuhannya
dengan cara mengukur hasil yang sekarangdibandingkan dengan hasil yang sekarang
dibandingkan dengan hasil menurut standar yang ditentukan.
Dalam
rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan pencapaian organisasi, perlu
direncanakan aktifitas secara menantang. Perencanaan pada dasarnya adalah
proses penentuan tujuan organisasi dan pemilihan tindakan masa depan untuk
mencapai tujuan tersebut. Agar semua proses manajemen berhasil maka syarat
utamanya adalah dengan perencanaan yang baik. Perencanaan terutama dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan atau kesenjangan antara keadaan yang ada dan keadaan
yang diharapkan.
Dengan
kata lain, tidak ada perencanaan tanpa asesmen kebutuhan, dan tidak ada asesmen
kebutuhan tanpa dilanjutkan dengan perencanaan. Setelah diselesaikan asesmen
kebutuhan tidak serta merta dilakukan perencanaan. Dalam hal ini masih ada
kegiatan yang disebut dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
adalah proses pemilihan tindakan dari banyak alternative yang dianalisis. Agar
pemenuhan kebutuhan itu dapat direncanakan secara baik harus dipilih
alternative yang tepat, melalui pengambilan keputusan yang tepat pula. Secara
logis, dapat dinyatakan bahwa terdapat matarantai antara asesmen kebutuhan,
pengambilan keputusan, dan perencanaan yang merupakan basis dari keseluruhan
proses manajemen pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar